Tearmoon Teikoku Monogatari: menceritakan tentang: Dikelilingi pandangan penuh kebencian dari rakyatnya, Putri Mia dari Kekaisaran Tearmoon yang telah jatuh, melihat matahari yang merah membara untuk terakhir kalinya sebelum bilah guillotine jatuh… Namun, ia terbangun kembali sebagai anak berusia dua belas tahun! Dengan waktu yang terputar kembali dan mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup, Mia bertekad untuk memperbaiki segala kesalahan yang telah merusak Kekaisaran.
Pemerintahan yang korup? Ada. Masalah perbatasan? Ada. Bencana alam dan kesulitan ekonomi? Semua ada. Tampaknya ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, Mia yang malas tidak bisa melakukannya sendiri, jadi ia mencari bantuan dari orang lain. Ia memulai perbaikannya dengan bantuan pelayan setianya, Anne, dan menteri yang cerdas, Ludwig. Bersama-sama, mereka bekerja siang dan malam untuk memulihkan Kekaisaran. Perlahan tapi pasti, usaha gigih mereka mulai mengubah sejarah, mendorong benua menuju masa depan yang baru.
Lalu, mengapa putri yang dikenal egois ini berubah hati? Jawabannya sederhana—ia tidak berubah. Mia hanya takut pada guillotine karena rasanya sangat menyakitkan, dan ia lebih membenci rasa sakit daripada bekerja keras.
